Kalori
tinggi tidak baik untuk penderita diabetes karena dapat
meningkatkanglukosa dalam darah penderita. Bagi penderita diabetes
dibutuhkan pemanis yangmemiliki kadar kalori rendah, salah satu pemanis
yang memiliki kadar kalori rendahadalh fruktosa. Fruktosa merupakan
salah satu jenis gula yang tingkat kemanisannya1,7 lebih manis
dibandingkan sukrosa, namun bersifat rendah kalori (Winarno,1997).
Sumber fruktosa dapat ditemui dalam tanaman yang mengandung banyak
karbohidrat. Menurut Hill (1952), fruktosa yang sering disebut levulosa
atau gula buah ditemukan dalam berbagai buah bersama dengan glukosa.
Bahan pemanis umumnya terbuat dari tebu, kelapa, ataupun aren, padahaldapat diperoleh dari tanaman lain seperti umbi bengkoang. Bengkoang memiliki rasa manis yang berasal dari suatu oligosakarida yang disebut inulin. Inulin telahdigunakan di beberapa negara sebagai pengganti gula dan penurun kalori makananseperti es krim, produk susu, dan roti. Komponen ini tidak dapat dicerna enzimdalam usus manusia sehingga melewati mulut hingga usus tanpa dicerna, baru diususbesar baru dicerna. Karena sifat yang tidak tercerna ini maka inulin cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes. Saat ini belum banyak yang menggunakanbengkoang sebagai penghasil inulin, padahal Indonesia merupakan memilikibeberapa lumbung penghasil bengkoang dengan produksi yang cukup besar, yaituMadura, Prembun, dan bogor.
Diperlukannya pemanis alami yang kadar kalorinya rendah sangat dibutuhkan bagi penderita diabetes, namun dipasaran pemanis yang ada adalahsintetis. Salah satu pemanis alami yang rendah kalori adalah inulin. Inulinmerupakan suatu oligosakarida yang banyak disimpan dalam bentuk karbohidrat umbi-umbian, inulin memiliki rasa yang manis namun tidak dapat dicerna di usussehingga tidak menyebabkan kadar gula darah naik. Saat ini belum banyak yangmenggunakan bengkoang sebagai penghasil inulin, padahal Indonesia merupakanmemiliki beberapa lumbung penghasil bengkoang dengan produksi yang cukupbesar, yaitu Madura, Prembun, dan Bogor. Bengkoang dari tiap sentra penghasilbengkoang tidaklah sama, serta diperlukkanya metode yang tepat untuk mengekstraksi inulin dari bengkoang tersebut. Proses tersebut dilaksanakan dilaboratorium analisa pangan dan laboratorium rekayasa pangan, ilmu teknologi pangan, Universitas Muhammadiyah Malang. Bahan yang digunakan adalahbengkoang dari Madura, Prembun dan Bogor, serta pengekstrasinya adalah etanolkadar 20%, 30%, 40%, 50%, dan 60%. Dengan melihat filtrat I dan II, endapan I dan II serta rendemen akhir dalam bentuk kering. Dari hasil penelitian yang telahdilakukan terdapat interaksi antara daerah sentra produksi dengan ekstrasi etanol. Hal tersebut dilihat dari dari analisis ragam menunjukkan bintang 2 padainteraksnya, selain itu pada uji Duncan menunjukkan untuk tiap daerah pengekstraksinya berbeda-beda, perlakuan etanol 50% yang terbaik dibandingkandengan perlakuan etanol yang lain. Bogor pada perlakuan etanol 60% menunjukan perbedaan yang sangat nyata pada uji Duncan dibandingkan dengan perlakuan yang lain, sedangkan pada kebumen tidak menunjukan perbedaan yang nyata dilihat pada uji Duncannya. Dari semua uji tiap daerah memiliki pengekstrasi etanolterbaik dengan kadar yang berbeda-beda.
Bahan pemanis umumnya terbuat dari tebu, kelapa, ataupun aren, padahaldapat diperoleh dari tanaman lain seperti umbi bengkoang. Bengkoang memiliki rasa manis yang berasal dari suatu oligosakarida yang disebut inulin. Inulin telahdigunakan di beberapa negara sebagai pengganti gula dan penurun kalori makananseperti es krim, produk susu, dan roti. Komponen ini tidak dapat dicerna enzimdalam usus manusia sehingga melewati mulut hingga usus tanpa dicerna, baru diususbesar baru dicerna. Karena sifat yang tidak tercerna ini maka inulin cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes. Saat ini belum banyak yang menggunakanbengkoang sebagai penghasil inulin, padahal Indonesia merupakan memilikibeberapa lumbung penghasil bengkoang dengan produksi yang cukup besar, yaituMadura, Prembun, dan bogor.
Diperlukannya pemanis alami yang kadar kalorinya rendah sangat dibutuhkan bagi penderita diabetes, namun dipasaran pemanis yang ada adalahsintetis. Salah satu pemanis alami yang rendah kalori adalah inulin. Inulinmerupakan suatu oligosakarida yang banyak disimpan dalam bentuk karbohidrat umbi-umbian, inulin memiliki rasa yang manis namun tidak dapat dicerna di usussehingga tidak menyebabkan kadar gula darah naik. Saat ini belum banyak yangmenggunakan bengkoang sebagai penghasil inulin, padahal Indonesia merupakanmemiliki beberapa lumbung penghasil bengkoang dengan produksi yang cukupbesar, yaitu Madura, Prembun, dan Bogor. Bengkoang dari tiap sentra penghasilbengkoang tidaklah sama, serta diperlukkanya metode yang tepat untuk mengekstraksi inulin dari bengkoang tersebut. Proses tersebut dilaksanakan dilaboratorium analisa pangan dan laboratorium rekayasa pangan, ilmu teknologi pangan, Universitas Muhammadiyah Malang. Bahan yang digunakan adalahbengkoang dari Madura, Prembun dan Bogor, serta pengekstrasinya adalah etanolkadar 20%, 30%, 40%, 50%, dan 60%. Dengan melihat filtrat I dan II, endapan I dan II serta rendemen akhir dalam bentuk kering. Dari hasil penelitian yang telahdilakukan terdapat interaksi antara daerah sentra produksi dengan ekstrasi etanol. Hal tersebut dilihat dari dari analisis ragam menunjukkan bintang 2 padainteraksnya, selain itu pada uji Duncan menunjukkan untuk tiap daerah pengekstraksinya berbeda-beda, perlakuan etanol 50% yang terbaik dibandingkandengan perlakuan etanol yang lain. Bogor pada perlakuan etanol 60% menunjukan perbedaan yang sangat nyata pada uji Duncan dibandingkan dengan perlakuan yang lain, sedangkan pada kebumen tidak menunjukan perbedaan yang nyata dilihat pada uji Duncannya. Dari semua uji tiap daerah memiliki pengekstrasi etanolterbaik dengan kadar yang berbeda-beda.
Posting Komentar