Diabetes merupakan penyakit kronik dan sejauh ini tak dapat sembuh ( dan masih dikembangkan teknologi terapi sel induk dan terapi molekular untuk kesembuhan di masa depan ). Namun diabetes dapat dikendalikan, sehingga diabetisi dapat mempunyai kualitas hidup yang baik, hidup seperti orang normal. Aktivitas dan kebersamaan bukan halangan.
Untuk mengendalikan diabetes, tidak bisa hanya mengandalkan satu komponen saja, misalnya terapi obat saja. Perlu konsep manajemen diabetes care terpadu, yang terdiri dari 5 pilar diabetes care, yaitu 4 sehat 5 teratur. Tanpa manajemen diabetes care terpadu ini, risiko komplikasi akan makin cepat / progresif dan makin parah setelah 10 tahun menyandang diabetes. Jadi 4 sehat 5 teratur dapat memperlambat progresivitas komplikasi dan meminimalkan manifestasi komplikasi, bahkan jika dilakukan sejak dini, diabetisi dapat menjaga kualitas hidup yang baik setara orang normal.
Di klinik/ rumah sakit besar biasanya ada team educator diabetes yang terdiri atas dokter, perawat educator, dan ahli gizi, yang akan memberikan manajemen terapi terpadu dari 5 pilar diabetes care. Dengan dukungan IDF, WDF, Dep Kes, Perkeni, Persadia, industri kesehatan, dan berbagai stake holder diabetes care, maka saat ini semakin banyak provider medis termasuk klinik, praktek dokter, bahkan puskesmas tertentu yang menyediakan terapi terpadu ini.
1. Edukasi Pola Hidup ( Life Style )
Modifikasi/ koreksi pola hidup :
Kurangi gaya hidup kurang gerak ( sedentary ), stres, kegemukan, merokok
Solusi darurat hipoglikemi
Cara pakai alat swa-monitor glukosa darah
Cara pakai alat pena insulin
Foot care
Kurangi gaya hidup kurang gerak ( sedentary ), stres, kegemukan, merokok
Solusi darurat hipoglikemi
Cara pakai alat swa-monitor glukosa darah
Cara pakai alat pena insulin
Foot care
2. Aktivitas fisik
Frekuensi: 30 menit per hari , selama 5 hari per minggu
Intensitas: Sedang, dengan parameter denyut nadi 70 % x ( 220 – umur )
Tipe : Aerobik
Intensitas: Sedang, dengan parameter denyut nadi 70 % x ( 220 – umur )
Tipe : Aerobik
3. Diet / Nutrisi
3 J yaitu ;
Jumlah: Atur kalori total dan kalori per kali makan
Jenis: Tiap kali makan perlu kombinasi dengan komponen yang tinggi serat, dan rendah indeks glikemik
Jadwal: Dibagi 3 x makanan utama dan 3 x camilan
Jumlah: Atur kalori total dan kalori per kali makan
Jenis: Tiap kali makan perlu kombinasi dengan komponen yang tinggi serat, dan rendah indeks glikemik
Jadwal: Dibagi 3 x makanan utama dan 3 x camilan
4. Terapi obat tablet atau insulin
Dokter anda akan memutuskan jenis dan dosis terapi yang paling sesuai
untuk anda. Umumnya dosis dinaikkan bertahap dan adjustment tsb biasanya
berdasarkan hasil swa-monitor glukosa darah.
Diabetes tipe 1 : Harus injeksi insulin
Diabetes tipe 2 : Jika ringan, dimulai dengan diet dan aktivitas saja. Jika belum terkendali ditambah dengan terapi obat tablet antidiabetes. Jika lebih berat, perlu injeksi insulin
Diabetes tipe 1 : Harus injeksi insulin
Diabetes tipe 2 : Jika ringan, dimulai dengan diet dan aktivitas saja. Jika belum terkendali ditambah dengan terapi obat tablet antidiabetes. Jika lebih berat, perlu injeksi insulin
5. Swa-monitoring glukosa darah
disesuaikan
secara individual. Dianjurkan untuk swa-monitor secara mingguan,
misalnya 2-3 kali per minggu. Jika ada pertimbangan ekonomi, minimum 1
minggu sekali. Saat hari tes , supaya hasil SMGD bermanfaat untuk
self-care, sebaiknya lakukan rejimen tes monitoring terstruktur/
terfokus berupa tes 2 point, yaitu glukosa pre-meal dan gluloksa
post-meal. Untuk keperluan adjustment terapi, maka tiap 3 bulan, saat
jadwal kunjungan konsultasi dokter, dapat dilakukan tes monitoring
terstruktur / terfokus berupa tes multi-point, misalnya 4 – 7 tes per
hari, selama 3 hari berturut-turut.
Posting Komentar