Kondisi ini membuat tubuh tidak bisa menyerap gula dari aliran darah. Sehingga penderita Diabetes harus rutin mengontrol kadar gula darahnya karena nilainya berubah-ubah sepanjang hari. Namun karena pengambilan sampel darah nya harus disuntik jarum sehingga terkadang penderita merasa takut.
Para ilmuwan dan dokter terus bekerja bertahun-tahun untuk menemukan cara yang tidak menyakitkan dalam mengukur kadar gula darah. Kini studi baru menemukan ide dengan menggunakan air mata dan bukan darah. Sebuah sensor yang dikembangkan oleh para peneliti dari University of Michigan bisa mendeteksi kadar gula atau glukosa dalam air mata.
Tujuannya adalah membuat sensor yang bisa disentuh di bagian mata yang berwarna putih selama 5 detik kemudian ditekan ke dalam perangkat yang sudah didesain untuk membaca kadar glukosa. Namun tingkat glukosa dalam air mata diketahui 30 kali lebih rendah dibanding dalam darah, untuk itu para ahli mengembangkan sensor yang bisa bekerja dengan sangat sensitif sehingga dapat menghasilkan data akurat pada jumlah cairan yang kecil.Pengujian ini mungkin memiliki keuntungan kenyamanan dibanding dengan tes darah.dari hasil penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa air mata berkorelasi dengan kadar glukosa yang ada dalam darah. Hasil penelitian ini diterbitkan 9 November dalam jurnal Analytical Chemistry.
Posting Komentar