Hukum dan Manfaat Daging Tupai

Dijawab oleh al-Ustadz Abu ‘Abdillah Muhammad as-Sarbini al-Makassari

Alhamdulillah. Istilah tupai dalam bahasa Indonesia digunakan untuk menyebut semua celurut pohon dan bajing karena keduanya sangat mirip. Tupai/bajing keumumannya berdiam di pohon. Ada juga jenis yang berdiam di tanah. Makanannya adalah buah-buahan dan serangga. [12]
Hewan kecil ini dijadikan permisalan dalam kepandaian melompat, ekornya panjang dengan bulu yang lebat dan terangkat ke atas. [13]

Berdasarkan keterangan ini, tupai/bajing tidak tergolong predator (hewan pemangsa hewan lain). Dengan demikian, pendapat yang mengharamkannya dengan alasan tergolong predator dengan gigi taringnya adalah pendapat yang lemah.


Di antara yang menghalalkan tupai/bajing adalahal-Imam asy-Syafi’i rahimahullahu. Pendapat ini juga yang dirajihkan oleh an-Nawawi rahimahullahu.
Ibnu Qudamah rahimahullahu menyatakan ada kemungkinan halal dengan alasan bahwa binatang yang diragukan antara halal dan haramnya maka didominankan sisi kehalalannya, karena hukum asalnya halal dan keumuman nash-nash menuntut demikian.
Jadi, hewan ini halal, insya Allah. [14]
Catatan kaki :
[12] Lihat Ensiklopedi Indonesia seri Fauna/Mamalia 1.
[13] Lihat Ensiklopedi Indonesia seri Fauna/Mamalia 1.
[14] Lihat kitab al-Majmu’ (9/13) dan al-Mughni (13/326, terbitan Dar ‘Alam al-Kutub).


Khasiat dan Manfaat Daging Tupai (Bajing) untuk Mengobati Berbagai Penyakit (Diabetes, Ginjal, Kanker dan stamina)

Daging tupai atau bajing terus dicari masyarakat. Daging binatang pemakan kelapa itu diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit, seperti sakit gula, ginjal, dan kanker. Daging bajing ternyata diyakini mempunyai efek menetralisir gula darah!
Tupai hasil buruan atau beli di pasar dapat langsung diolah. Setelah disembelih, kukunya dipotong dan dipisahkan antara kulit dan daging. Lalu dipisahkan antara daging, otak, hati dan empedunya, karena masing-masing mempunyai khasiat tersendiri.
Cara penyembuhan berbagai penyakit dengan daging tupai cukup sederhana. Setelah disembelih dan dibersihkan, daging tersebut cukup direbus dengan air. Kemudian airnya diminum.
Dagingnya juga digoreng dan dimakan.
Selain itu banyak orang percaya bahwa daging tupai memiliki khasiat untuk penambah stamina dan dipercaya mampu membantu proses penyembuhan bagi penderita diabetes.
Otak tupai dapat mengobati anak terbelakang mental. Sementara janin tupai berkhasiat mengobati wanita mandul. Sedangkan daging tupai jika dimakan secara teratur dapat mengobati penyakit diabetes, kanker, rematik, dan lever.


Lebih jauh dikatakan, daging tupai tidak mengandung kolesterol, sehingga cocok dikonsumsi oleh masyarakat yang peduli dengan kesehatannya. Umumnya konsumen mengolah daging tersebut, untuk dijadikan sate dan berbagai macam jenis makanan, tergantung selera konsumen.
Daging tupai dapat diolah menjadi berbagai macam makanan seperti sop, sate, rica –rica, stick, dan juga abon.
Dijelaskan, proses pengolahan daging tersebut tidak begitu sulit, sehingga tidak membutuhkan waktu dan biaya yang banyak. Saat ini konsumen daging tupai tersebut terbatas. Umumnya mereka sudah pernah mengkonsumsi daging tersebut sebelumnya.
“Selama ini konsumennya kebanyakan orang-orang keturunan yang mengetahui khasiat daging tupai tersebut. Setelah mereka memesan, dua atau tiga hari baru bisa saya kirim,” kata seorang penjual daging tupai.
Mengobati Kencing Manis
Banyak orang percaya dan telah membuktikan bahwa daging tupai atau bajing dapat menyembuhkan atau  membantu menyembuhkan penyakit diabetes. Banyak cara yang dilakukan untuk mengolah daging tupai tersebut mengkonsumsinya sebagai obat.
Resep 1
Tahap ada luka : Makan daging bajing (tupai) yang direbus / dimasak setiap hari satu ekor sampai lukanya kering.
Resep 2
Kuliti daging bajing dan belah menjadi empat potong. Setelah itu, rendamlah daging yang telah dipotong ini ke dalam air asam jawa sebagaimana seperti orang yang akan menggoreng. Rendam kira-kira 1 jam lamanya dan tanpa diberi garam barang sedikitpun. Setelah itu goreng dan dimakan dagingnya.
Resep 3
Rebuslah daging tupai (daging jangan dicuci dengan air kalau kondisinya bersih) dengan asam kawak dan gula jawa. Setelah itu boleh digoreng sampai kering.


http://www.smallcrab.com/kesehatan/219-khasiat-daging-tupai
Sumber: Majalah Asy Syariah no. 71/VI/1432 H/2011, hal. 77-79.
http://fadhlihsan.wordpress.com/2011/06/07/hukum-daging-biawak-katak-dan-tupai/

Posting Komentar