Ada 3 parameter glukosa yang sehari-hari perlu dimonitor , yaitu:
Parameter dari fluktuasi glukosa ( kendali glikemik jangka pendek/
berbasis harian ) :
Glukosa post-meal
Problem sehari-hari : Fluktuasi glukosa, yaitu kadang Tinggi ( High ), kadang Rendah ( Low ).
Solusi berbasis harian : Swa-Monitoring Glukosa Darah ( SMGD ) bermanfaat sebagai sarana ( tool ) untuk memberdayakan diabetisi untuk self-care dan memudahkan klinisi untuk adjustment terapi sehingga dapat mengendalikan fluktuasi glukosa.
Goal jangka panjang : Jika SMGD dilaksanakan secara konsisten akan bermanfaat untuk mencapai target / goal jangka panjang dari kendali glikemik ( kendali diabetes ) yaitu HbA1c / A1c ( parameter glukosa rata-rata 3 bulanan ).
Parameter dari kendali glikemik jangka panjang / berbasis bulanan :
Untuk memonitornya diperlukan sarana ( tool ) yang praktis yaitu alat Swa-Monitoring Glukosa Darah ( SMGD ) atau Self-Monitoring of Blood Glucose ( SMBG ).
- ( Waspada ) hipoglikemia
Glukosa post-meal
Problem sehari-hari : Fluktuasi glukosa, yaitu kadang Tinggi ( High ), kadang Rendah ( Low ).
Solusi berbasis harian : Swa-Monitoring Glukosa Darah ( SMGD ) bermanfaat sebagai sarana ( tool ) untuk memberdayakan diabetisi untuk self-care dan memudahkan klinisi untuk adjustment terapi sehingga dapat mengendalikan fluktuasi glukosa.
Goal jangka panjang : Jika SMGD dilaksanakan secara konsisten akan bermanfaat untuk mencapai target / goal jangka panjang dari kendali glikemik ( kendali diabetes ) yaitu HbA1c / A1c ( parameter glukosa rata-rata 3 bulanan ).
Parameter dari kendali glikemik jangka panjang / berbasis bulanan :
- Glukosa pre-meal / puasa
- Hba1c / A1c
( Waspada ) hipoglikemia
Komplikasi akut hipoglikemia dapat timbul, jika level glukosa darah
turun di bawah 60 mg/ dL. Pada lansia ( lanjut usia ), dengan
bertambahnya usia, batas hipoglikemia akan bergeser ke atas, misalnya 70
mg/ dL. Risiko hipoglikemia perlu diwaspadai bila menggunakan terapi
obat insulin atau obat tablet golongan Sulfonilurea ( konsultasikan ke
dokter anda ). Waspada hipoglikemi juga diperlukan sebelum aktivitas
fisik/ olah raga, hasil glukosa menunjukkan <100 mg/ dL.
Glukosa post-meal
Pada diabetes, glukosa post-meal merupakan komponen utama dari
fluktuasi glukosa dan sering berfluktuasi melebihi rentang aman. Ini
menunjukkan kendali glikemik jangka pendek yang belum terkendali dengan
koreksi/ modifikasi pola hidup ( life style ) terutama komponen diet/
nutrisi dan aktivitas fisik. Jika glukosa darah sering berfluktuasi (
variabilitas glikemik ) melebihi rentang zona yang baik/ aman, maka
setelah 10 tahun dapat timbul komplikasi kronik yaitu komplikasi
makrovaskular ( pembuluh darah besar ), misalnya komplikasi jantung.
Risiko komplikasi ini tetap dapat terjadi meskipun hasil glukosa darah
rata-ratanya ( dideteksi dengan tes HbA1c ) tidak tinggi.
Glukosa pre-meal / puasa
Jika glukosa pre-meal / puasa tetap
tinggi maka ini menunjukkan metabolisme basal dari diabetes yang masih
fase berat dan kendali glikemik jangka panjang belum terkendali dengan
adjustment terapi obat. Glukosa pre-meal / puasa berperan sebagai risiko
komplikasi mikrovaskular ( pembukuh darah kecil ), misalnya komplikasi
mata dan ginjal.Untuk memonitornya diperlukan sarana ( tool ) yang praktis yaitu alat Swa-Monitoring Glukosa Darah ( SMGD ) atau Self-Monitoring of Blood Glucose ( SMBG ).
Posting Komentar